Sejarah Desa Bontomarannu


2.1.1.    Legenda Desa

Menurut sejarah dan legenda yang disampaikan sesepuh dan tetua yang ada di Desa Bontomarannu, bahwa Desa Bontomarannu pada jaman dulu belum bernama Desa tetapi bernama kerajaan Gantarang, kerajaan gantarangterletak di timur pulau Selayar.  Dahulu Gantarang adalah sebuah kampung yang terletak di ujung timur pulau selayar (sekarang masuk di wilayah Desa Bontomarannu. Dusun Gantarang Lalang Bata merupakan suatu kerajaan Islam pertama dan tertua di pulau Selayar dan di semenanjung Provinsi Sulawesi Selatan yang dibawa oleh “DATO RIBANDANG” pada abad ke XVI (16 M), pada masa pemerintahan Sultan Pangali Patta Raja yang merupakan raja pertama yang memeluk islam, Mesjid Tua Gantarang sebagai bukti bahwa pernah berdiri kerajaan dan peninggalan dari tokoh penyebar ajaran syariat Islam pertama di daratan Provinsi Sulawesi Selatan pada umumnya dan khususnya Selayar, masjid Tua Gantarang masih berdiri kokoh sampai sekarang merupakan bukti otentik bahwa Islam pernah berjaya di gantarang. Kerajaan Gantarang memiliki wilayah yang luas dalam struktur pemerintahan pada saat itu, disamping itu kerajaan Gantarang menjadikan pusat penyebaran agama Islam di pulau Selayar pada masa itu, penyebaranluasan ajaran agama Islam pertama di Sulawesi Selatan bermula dari perintah raja Arab dan Khalifahnya di Mekah kepada “Datu Ribandang” untuk berangkat dan menyebarluaskan ajaran Islam di Maluku dan Buton, usai mengisalmkan Raja Maluku dan Buton, dalam perjalananya menuju Kabupaten Gowa, Datu Ribandang singgah untuk pertama kalin di Kabupaten Selayar (Gantarang) dengan melintasi pantai Babaere dan masuk ke kampung Gantarang Lalang Bata melalui pintu gerbang ‘Sele’ dan mengislamkan Karaeng Gantarang pada saat itu “Sultan Pangali Patta Raja” setelah itu melanjutkan perjalannya menuju ke kerajaan Gowa dan mengislamkan Raja Gowa(1605), berdasarkan sejarah dan sejumlah pakar sejarah menyepakati bahwa kerajaan Gantarang lebih awal menerima masuknya ajaran syariat agama Islam daripada kerajaan Gowa.

Karena kondisi, alasan, atau faktor tertentu yang tidak diketahui sebabnya, para warga mulai berpindah dan membuat perkampungan baru yaitu kampung Bontomarannu, Biringere, Gojang, Lembang Pakja, Gollek, Pinang, Paccendolang, Lembang Parang,  Paradaiya, Balikra, Teko, Pakkopiang, Huluk, Balang Pangi, Buki-Buki, Lembang Bau, Bissorang dan lain-lain sebaginya yang belum di sebutkan. Tempat di lokasi kurang lebih 1 KM sebelah baratkampung Gantarang, Lokasi sekarang inilah yang dijadikan ibu kota desa sampai sekarang, Desa Bontomarannu ini juga mempunyai pemerintahan yang dipimpin oleh kepala desa. Desa mempunyai tugas, kewajiban, dan tanggung jawab yang sama dengan kepala desa. Selain itu, desa Bontomarannu juga mempunyai pemuka agama danmasyarakat.

 

2.1.2.    Sejarah Perkembangan Desa

Menurut sejarah perkembangan desa, peristiwa-peristiwa penting yang terjadi sepanjang perkembangan di Desa Bontomarannu dapat dilihat pada Tabel berikut:

 

Tabel 1.

Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi sepanjang perkembangan di Desa Bontomarannu

 

Tahun

Peristiwa Baik

Peristiwa Buruk

Abad ke XVI

 

Bangsa Indonesia dijajah belanda termasuk desa Desa Bontomarannu sangat menderita karena kebijakan kerja paksa

1942

Belanda diusir oleh Jepang dari Indonesia (termasuk Desa Bontomarannu)

Bangsa               Indonesia termasuk Desa Bontomarannu dikuasai oleh Jepang rakyat lebih menderita (bukti bahwa jepang pernah tinggal di desa Bontomarannu yaitu Markas Jepang masih ada sampai sekarang).

1945

Negara            Indonesia Merdeka          yang diploklamirkan oleh : Ir. Soekarno     dan   Bung

Hatta                     

Belanda datang lagi ke Indonesia           kemudian berhasil diusir oleh Bangsa Indonesia

1960

Pilkades      Desa Parak

            

 Masih bergabung dengan Desa Parak

1965

 

                             

Meletusnya G30 S PKI dan

banyak masyarakat yang diculik

1974

Pendirian    SD    Negeri Bontomarannu            

 

1975

Pembangunan        Balai Desa

 

1977

Pembangunan       Jalan Appabatu-Pattahakayuan

 

1981

PRONA Sertifikat Tanah

 

1982

Pembangunan       Jalan

Kampung

 

1989

Pilkades (Baso Barru)

 

1992

Pilkades (Abdul Wahab)

 

1994

-    pembangunan pemancar Telkom di Puncak.

-    Bontomarannu sebagai desa Sadar Hukum dihadiri menteri Kehakiman

 

1995

Pilkades (Abdul Wahab) dua Periode

 

1999

Pemilu Legislatif diikuti banyak partai;

 

2000

Muhammad Arif (Pjs)

 

2002

Pilkades (Muhammad Ali)

 

2004

Pemilu    Legislatif    (48

parpol)

 

2005

Drs. Taufik Nurharas, (Pjs)

 

2005

Pilkada Bupati dan Wakil Bupati pertama Selayar (Drs. H. Syahrir Wahab,MM-Noer Syamsina Aroepala)

 

2006

Drs. Ahmad Aliefyanto, MM.Pub (Pjs)

 

2007

Pilkades (Mappa Boerera, SH)

 

2009

Mendapat bantuan pembangunan gedung sekolah (Blokgrand)  SMPN 4 Bontomanai ;

 

2010

Pilkada Bupati dan Wakil Bupati pertama Selayar (Drs. H. Syahrir Wahab,MM-Saiful Arif, SH)

 

2013

Nursalam, SE, (Pjs)

 

2013

Pilkades (Ramli)

 

2014

Pembentukan BUMDesa Marannu

 

2015

Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Kep. Selayar, terpilih (Muh. Basli Ali - Dr. Zainuddin, SH,MH)

 

2018

Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, terpilih (Prof. Dr. Drs, Nurdin Abdullah, M.Agr - Sudirman Sulaiman, SP)

 

2019

-    Pemilihan Legeslatif dan pemilihan Presiden dan wakil presiden

-    Pemilihan BPD periode 2018-2024

-    Pelaksanaan Pilkades Serentak (23 Nopember 2019)

-    Pilkades terpilih (Andi Alang, S.Pd) 2019-2025

-    Pelantikan Kepala Desa Terpilih (Sdr. ANDI ALANG, S.Pd) Masa jabatan 2019-2025.

 

Mundurnya semua staf Desa Bontomarannu pasca Pilkades tahun 2019

2020

 

 

 

 

 

 

 

 

-       pengesahan RPJM Des periode 2019-2025

-       Pengangkatan Plt. Sekretaris       Desa  an. Andi Ardianto

-       Mendapat Dana Desa Yang Bersumber dari APBN Rp. 900.491.000; dan ADD Rp.700.234.000

-       Penetapan RPJMDesa Tahun 2019-2025;

-       Penetapan Perangkat Desa.

-       Penetapan Peraturan Desa tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa;

-       Penataan Perangkat Desa sesuai STOK Pemerintah Desa.

-       Pengangkatan Pegawai Desa     

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                 

 

 

 

    

Desa Bontomarannu lahir dari hasil pemekaran desa parak pada tahun 1989 sebagai desa persiapan, dan pada tahun 1991 menjadi definitif dengan 4 (empat) dusun yaitu dusun Gantarang, Dusun Gojang, Dusun Teko dan Dusun Buki-buki. Pada tahun 1992 sebagai wilayah dusun melepaskan diri sehingga berdiri Desa Bonea Timur, secara administrative Desa Bontomarannu memiliki 7 (tujuh) dusun yaitu Dusun Gantarang Lalang Bata, Dusun Bontomarannu, Dusun Gojang Utara, Dusun Gojang Selatan, Dusun Pakkopiang, Dusun Teko, dan Dusun Balangpangi. Dan pada tahun 2011 melepaskan sebagian wilayahnya menjadi satu desa dengan nama Desa Bontokoraang diantaranya adalah dusun Teko, dusun Pakkopiang, dusun Balangpangi dan dusun Huluk.

 

Setelah melepaskan sebagian dusunnya menjadi desa maka secara administrative desa Bontomarannu memiliki 5 dusun yaitu: Dusun Bontomarannu, Dusun Gollek, Dusun Gantarang Lalang Bata, Dusun Gojang Utara, Dusun Gojang Selatan, pada berdirinya desa Bontomarannu terdapat beberapa kepala desa yang pernah menjabat, diantaranya adalah:

1.        Baso Barru, 06 Januari 1989 s.d 1992

2.        Abdul Wahab, 1992 s.d 1996

3.        Abdul Wahab 1996 s/d 2000

4.        Muhammad Arif, 2000 s.d 2002 (Pjs)

5.        Muhammad Ali, 2002 s.d 2005

6.        Drs. Taufik Nurharas, 2005 s.d 2006 (Pjs)

7.        Drs. Ahmad Aliefyanto, M.M.,Pub, Juni 2006 s.d Juni 2007 (Pjs)

8.        Mappa Boerera, SH, Juli 2007 s.d Juli 2013

9.        Nur Salam, SE Maret 2013 s.d Juli 2013 (Pjs)

10.     Ramli, Agustus 2015 s.d 2019

11.     Andi Alang, S.Pd 2019 sd 2025